Nevan diam tak merespons. Dia memang masih emosi. Dia tak ingin saja sampai Casia terkena imbasnya. Ia malah memilih untuk mengajak Casia duduk di dalam. "Kamu tak mau menjawab?" ulang Casia yang kemudian tertunduk. Tertunduk bukan karena kecewa pada Nevan, karena dis sendiri juga punya masalah. Dia pulang membawa masalah. Nevan bisa merasakan atmosfer kekecewaan dari Casia. Di dalam rumah, setelah mereka duduk bersama, Nevan menarik dagu Casia yang tertunduk. "Kamu marah padaku?" Casia menggelengkan kepala. "Lalu kenapa seperti menghindariku?" imbuh Nevan. "Aku tidak menghindarimu. Jika ada masalah dan kamu tidak cerita padaku, tak masalah." Sebenarnya, apa yang diucapkan oleh wanita adalah berkebalikan dengan maksudnya. Nevan paham betul itu. "Casia, aku tidak marah padamu. Aku me

