"Apa kamu sedang dekat dengan seseorang?" Yudha menoleh ke arah kembarannya yang duduk di sampingnya. Ekspresi wajahnya tenang. Ada semburat senyum yang terbit di sudut bibirnya. Sementara Yudhi hanya menghela napas berat. Sepertinya ia sudah bisa menebak ke mana arah pembicaraan Yudha.
"Ya, aku sedang dekat dengan seseorang. Dia dokter. Satu rumah sakit denganku." Yudhi menjawab asal. Dengan begitu, pikirnya, Yudha akan berhenti sampai di situ saja dan tidak akan melanjutkan obrolan mereka. Namun, terdengar Yudha terkekeh. Hambar, namun cukup memberi tekanan pada d**a Yudhi.
"Tidak usah bohong." Yudha menggeleng. Suara kekehannya masih tersisa. "Aku tahu, beberapa kali kamu mencoba dekat dengan seorang wanita, pasti berujung tidak jelas, kan?"
"Yudha, kalau kamu mau membawa masalah
