“Sudahlah lagi pula sudah terjadi. Mulai sekarang anggap saja kejadian kemarin tak pernah ada.” Dara memalingkan wajahnya setelah menatap sosok lelaki yang berada di sampingnya itu. “Dara …,” panggil Yudhi dengan lirih saat mendapati perempuan itu hendak beranjak dari kursinya. Perempuan itu refleks berhenti dan menoleh pada Yudhi. “Maaf lagi-lagi sudah membuatmu sakit,” sesal lelaki tersebut. Namun jauh dalam lubuk hatinya, Dara juga tak menampik bahwa dirinya terkadang masih terjebak dengan masa lalunya bersama Yudhi tetapi perempuan itu selalu menyangkal segala perasaan yang berkaitan dengan lelaki itu. Ketika Yudhi berkata bahwa ia masih berharap dan menginginkan Dara, entah mengapa malah rasa marah dan geram yang muncul dalam hati perempuan itu. Ia mengutuk mengapa baru sekarang le