Pagi harinya Fauzan di rumah Bibah, mencoba membujuk Ziya supaya ikut ke rumahnya. Fauzan benar-benar kangen dengan Ziya, karena ia melihat Ziya hanya sebentar, dan Ziya pun cuek dengan Fauzan saat Fauzan mampir ke rumahnya. Hari ini pun Ziya diam saja, hanya menjawab iya dan tidak saat ditanya ayahnya. Fauzan memeluk Ziya, dia mencium pipi Ziya lalu meminta maaf pada Ziya, tapi Ziya hanya menjawab iya saja, dan kembali diam, membiarkan ayahnya tetepa memeluknya. “Mau ya ikut ayah?” ucap Fauzan. Ziya hanya menggelengkan kepalanya saja. “Kenapa?” tanya Fauzan. “Gak apa-apa,” jawabnya. “Ziya marah sama ayah?” “Enggak.” “Kok diam begini? Gak mau ikut ayah ke rumah?” “Ziya mau sama ibu saja di rumah,” ucap Ziya. “Kan sudah dua kali weekend Ziya gak nginep di rumah ayah?” “Kasihan