“Andreas! Halo, kamu mendengarku?!” Andreas tersentak mendengar suara Bella yang tampak dekat. Pria itu memejamkan mata dan memaki dirinya sendiri menyadari karena telah membayangkan mencium gadis itu. “Sialan!” Andreas mengumpat kesal atas imajinasinya yang liar dan tidak tahu tempat. Tidak dapat dia pungkiri jika saat ini Bella memang tampak sangat memesona. Penampilan gadis itu menggoda gairahnya. Bella menatap pria itu dengan kening mengernyit merasa sangat aneh pada Andreas yang entah sedang memikirkan apa. Dia sudah memanggilnya berulang kali tetapi pria itu seperti sedang sibuk dengan pikirannya sendiri. “Kita keluar sekarang dan menunggu Agisa di teras,” ucap Bella memberi tahu pria itu seraya berjalan ke arah pintu. Andreas mengangguk dan mengangkat bokongnya dari sofa,