“Aku tidak percaya ini, Gis!” Bella berjalan mondar-mandir tak tentu arah menahan kekesalannya. Saat ini Bella sudah berada di apartemen sahabatnya setelah pulang dari kediaman sang kakek. Dia harus menemukan solusi dari masalah yang membuatnya marah dan seolah telah dipermainkan oleh keluarganya. “Kupikir yang diinginkan kakek hanya ingin aku menikah saja tanpa harus memiliki anak. Nyatanya ....” Bella membuka kedua tangannya seakan putus asa. Agisa yang melihat sahabatnya tampak kesal pun tidak bisa melakukan apa-apa, dia hanya berusaha menenangkan Bella untuk lebih santai. Sepertinya kali ini dia juga kesulitan untuk membantu Bella menemukan solusi. “Duduk sini, Bella.” Agisa menarik tangan Bella untuk duduk bersamanya di sofa. Agisa sudah mendengar penjelasan Bella mengenai sy