"Bunda nggak mau lihat rumah tangga anak bunda hancur, apalagi kalian sudah punya tanggung jawab membesarkan Cila." Safir melepas paksa pelukan Sinta dan melihat wajah Sinta yang tiba-tiba tampak sendu. **** Setelah pulang dari kantor, rumahnya tampak sangat sepi dan sunyi. Biasanya suara teriakan Cila atau omelan Aruna akan menyambutnya dengan hangat. Namun, hari ini rasanya berbeda, rumahnya sangat hening dan sangat sepi. "Safir, kok bengong?" Safir langsung tersadar dari lamunannya dan menghampiri sang bunda yang masih menetap di rumahnya. Setelah Safir mencium punggung tangan Sinta, wanita itu langsung mengambil alih tas kerja yang Safir tenteng. "Aruna dimana, bun?" "Dia keluar, tadi di jemput Bayu." Jawab Sinta sambil menggiring putranya menuju meja makan. "Udah ngg