"Thanks, Bay lo udah jagain Aruna."
Bayu menepuk bahu Safir. "Sudah menjadi tanggung jawab gue untuk jaga Aruna dan Popy karena mereka berdua adalah amanah yang di berikan orang tua Aruna buat gue."
****
"Hustt... nggak boleh ngomong gitu. Kak Bayu juga sayang kok sama Popy." Bayu mengusap kepala Popy lembut.
"Andai sekarang Papa dan Mama masih ada, pasti semua ya tidak akan serumit ini."
"Aku benar-benar kangen masa-masa saat keluarga aku masih berkumpul bersama. Papa gendong aku, tanya semua kegiatan aku dan selalu mendengat keluh kesah aku dan kak Runa."
"Kamu mau kayak dulu lagi? punya Papa yang bisa care dan selalu menjadi tempat berkeluh kesah?"
Popy mengangguk karena semenjak Aruna memiliki Safir dan Cila hari-harinya menjadi sepi dan apapun masalahnya selalu ia hadapi sen
