“Hallo ….” Suara itu … suara yang selama sembilan tahun lamanya ia rindukan, suara yang masih terdengar sama, bahkan selalu membuatnya merasa tenang, kini kembali menyapa indera pendengarannya. Namun sayang … rasa nyaman mendengar suara lelaki itu, bercampur dengan rasa sakit, karena luka yang telah dibuatnya sendiri. Alasan yang selalu mengukuhkan hatinya hanya satu, yaitu … kebahagiaan untuk sang sahabat, walau dengan cara yang berbeda. Ha …. Ya … berbeda. Walau tidak pernah gadis itu katakan pada siapapun, jujur … hatinya sangat terluka dengan jalan yang telah ia pilih. Tidak! Bukan hanya dia saja yang terluka. Tetapi, ada satu hati lain yang juga terluka. Hati seorang lelaki, yang selama sembilan tahun itu ia perjuangkan kebahagiaan, ketenangan, dan keselamatannya. Lelaki,