Usai menghabiskan waktu dengan berceloteh ringan bersama Zeira dan kedua orang tuanya, lalu mengajak gadis itu untuk makan siang bersama di sebuah restaurant, akhirnya mobil hitam milik Arash pun mulai melaju dengan kecepatan sedang menuju tempat tujuan utama–Nimo Highland. Bercanda gurau sembari mengenang kisah menyenangkan yang mereka alami semasa SMA dulu, seakan menjadi topik paling asyik untuk dibicarakan berdua sepanjang perjalanan berlangsung. Tidak ada pembahasan tentang Bagas. Tidak ada pula pembahasan tentang kenangan-kenangan kelam yang pernah mereka lewati bersama. Hingga hanya seulas senyum begitu lebar saja, yang tertampil dari kedua sudut bibir Zeira. Oke, misi pertama Arash untuk membuat gadis itu kembali tersenyum lepas, akhirnya berhasil. Mengganti kenangan buruk yang