Sepanjang perjalanan menuju rumah kediaman Auberon, gadis berparas cantik, yang duduk di kursi penumpang bagian depan itu tak henti-hentinya berbicara, menceritakan segala kegiatan yang ia lakukan selama tinggal di Cambridge, hingga kisah gadis itu setelah pindah ke London, pada Oris yang duduk di balik kemudi, dan Arash-Aresh yang duduk di kursi penumpang bagian belakang. Ia tuturkan, bagaimana teman-teman barunya memperlakukan Zeira, dan makanan apa saja yang sudah disantap olehnya. Tak hanya itu, Zeira juga menceritakan bagaimana populernya gadis itu dikalangan mahasiswa satu kampus. Sampai-sampai, Azeil yang biasa diam, dan bersikap dingin, akhirnya merasa kesal. “Terus, Kak Aze cuma kesel doang? Gak marah gitu?” tanya Arash, ketus. Terlihat sangat jelas, raut wajah geram dari lela