Meisya mulai tidak tahan dan dan ikut merasa malu atas tindakan Raikhal yang akhir-akhir ini bertingkah dan menuai hujatan dari banyak orang. Kemudian dia melepaskan tangannya yang masih digenggam oleh Raikhal dengan tatapan sedih dan malu yang bercampur menjadi satu. "Raikhal, begitu banyak teman-teman di sini yang menyaksikan, mereka tidak sabar untuk membongkar kebohonganmu. Aku mohon hentikan semua ini dan mengakulah, atau kamu akan malu." "Aku akan mengaku pada semuanya nanti. Tenang saja." "Aku minta sekarang, jangan nanti. Aku mohon jangan bersikap aneh-aneh saat pergi bersamaku!" "Bukan aku yang memulai, Meisya. Aku diam, tapi Reza yang sengaja membuat kekacauan untuk mempermalukanku di hadapan banyak orang. Atau kamu lebih suka aku diam saat dihujat oleh mereka semua?" tanya