Bab 52 Luka itu ada untuk dibagi, diobati dan pastinya diikhlaskan. Bukan dibiarkan menjadi dendam yang menyesalkan nanti. *** Raisa terdiam dikamar rawatnya sambil memikirkan segala kejadian yang baru saja terjadi dengannya. Raisa pikir semua akan mudah jika bertemu dengan Caca, tapi ternyata dugaannya salah. Raisa tidak menyangka jika kejadian malam itu ada unsur Caca didalamnya. Selama ini Raisa berpikir apa persahabatan antara dia dan Caca hanya sebatas nama? "Kamu melamun lagi. Sudah minum obat nyerinya?" Rafael mendekati Raisa yang terdiam ditempatnya tanpa merespon pertanyaannya sedikit pun. "Raisa?" Rafael menepuk pundak Raisa membuat wanita iti hanya diam dan menoleh sejenak kearahnya. "Jika kamu mendekati kami hanya pura-pura sebaiknya kamu pergi dari kehidupan kami. Kamu b