“Alessia, bisa kau ke mari?” Seruan Sean yang cukup kencang itu, berhasil membuat seorang wanita paruh baya, berseragam pelayan, berlari kecil dari dapur, untuk memenuhi panggilan majikannya. Wanita itu membungkukkan tubuh sesaat, memberi hormat pada Sean. “Ada yang bisa Saya bantu, Tuan Elias?” tanyanya dalam bahasa Italia, dengan kepala menunduk, karena tak berani beradu tatap dengan Sean. “Alessia, perkenalkan … dia adalah Sera, wanita yang akan tinggal di sini dalam waktu yang lama. Layani dia, sebagaimana kau melayaniku di mansion ini, karena dia adalah tamu spesial di kediamanku.” Sean merangkul pundak gadis yang berdiri di sampingnya, lalu kembali menatap pada sang kepala pelayan. “Dan untuk sekarang, tolong antar Sera ke kamarku! Siapkan air hangat pada bathtub, dan beri tete