“Sera, boleh aku bertanya lagi?” Sean yang baru saja mendengar gumaman takjub dari kedua rekan sejawatnya melalui mini earpiece, seketika menatap kembali pada wanita di hadapannya yang terlihat sangat kebingungan. Ia genggam tangan kecil Sera yang terasa begitu dingin, sembari mengusapnya dengan perlahan untuk menghangatkannya. Wanita itu menganggukkan kepala. “Tanyakanlah!” “Apa kau pernah menceritakan semua ini pada orang lain, selain aku?” tanya Sean, menyelidik. “Aku tidak berani mengatakannya pada siapapun, selain dirimu, Sean. Ini kali pertama, aku menceritakan segalanya,” jawab Sera. “Apa kau yakin? Pada Jeremy pun, kau tak pernah menceritakannya?” tanya Sean lagi. “Sangat yakin,” sahut Sera. Melihat raut wajah meyakinkan dari wanita itu, Sean pun akhirnya bisa bernapas l