62. Candu asmara

1933 Kata

Sehari kemudian. Nadira kembali beraktifitas seperti biasa, mengurus keperluan suami dan juga pekerjaan kecil lainnya yang biasa dia kerjakan di luar jam kerjanya di rumah sakit. Mertuanya telah kembali ke rumahnya pagi ini, Kai telah berangkat ke kantor sedangkan dia masih bisa sedikit santai karena hari ini dia praktek sore. Bi Tinah tergopoh-gopoh mendekati Nadira yang saat itu sedang menata bunga di vas. "Mohon maaf menganggu, Nyonya." Nadira menghentikan aktivitasnya, lalu menoleh ke arah wanita tua itu. "Ada apa, Bi? Sepertinya Bibi panik sekali." "Itu, Nyonya. Pak Amir kecelakaan." "Kecelakaan? Kecelakaan bagaimana?" tanya Nadira panik. Pak Amir merupakan tukang kebun yang bekerja di rumah itu. "Jarinya tidak sengaja terkena parang sewaktu dia sedang merapikan pohon di t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN