35. Maafkan aku

1725 Kata

Nadira terkesiap saat mendengar suara ketukan pintu, berulang kali ia mengerjapkan matanya yang terasa panas, diliriknya jam dinding yang jarum jamnya sudah menunjukkan angka dua dini hari. Terlalu lama menangis ditambah dengan lelah yang menderanya, membuat Nadira tak sadar kalau ternyata dia sudah menghabiskan waktu empat jam lamanya dengan tidur di lantai. "Sebentar," ucapnya saat bunyi ketukan kembali terdengar. Nadira bergegas mendekati daun pintu, setelah sebelumnya sempat mengusap sisa-sisa air mata yang melapisi wajah cantiknya. Sosok tinggi besar hendak jatuh dan menimpa Nadira begitu gadis itu membuka daun pintu lebar-lebar. "Tolong bantu saya, Nyonya," pinta Gibran dengan nafas tersengal, seolah tenaganya sudah terkuras habis untuk memapah Kai yang tengah mabuk berat. Sigap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN