Sampai di kafe yang di tuju. Emeral melihat bagaimana Laura begitu lengket dengan Arkana. Dan Arkana sendiri sepertinya tidak merasa risih dengan apa yang dilakukan oleh gadis itu. "Ayo duduk!" Ajak Aron. Dan Emeral duduk di sampingnya Aron berhadapan dengan Arkana dan Laura. "Em, cantik banget perasaan." Adam berkomentar dan membuat Emeral memutar kedua bola matanya jengah. "terima kasih adam yang tampan." Balas Emeral tanpa merasa gugup di tatap oleh Arkana yang duduk berada di depannya itu. Ia santai dan seolah tidak melihat kedua sorot matanya Arkana yang sedari tadi menyorot tajam padanya. "Ayo pesan semuanya!" LAura memberikan buku menu. Ia enggak suka melihat gadis itu terllau menjadi pusat prhatian diantara mereka semua. Ia tahu kalau Emeral itu memang cantik. Namun menur