"tentu saja, pak." Tedy lah yang menjawab. Berbeda dengan apa yang dilakukan Tedy. Emeral menyibukan diri dnegan melihat semua berkas pasyien. "Dokter emeral masih sibuk?" tanya nya, berbasa basi. Meski ia jelas telah melihat apa yang sedang gadis itu kerjakan. "Iya, dok. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Emeral. "Mmm .... bagaimana kalau kita pulang bersama?" ajaknya. "saya akan dijemput pak." "tapi tadi sepertinya saya melihat pacar kamu sibuk sekali. Bagaimana kalau sore ini, kita pulang bersama saja. Istri saya juga sudah mengijinkan ko." Jika ini masih ada hubungannya dengan permintaan istrinya Dokter kepala, maka mereka sungguh keras kepala sekali. Bukan kah Emeral sudah mengatakan bahwa ia menolak pernikahan itu? "Dok. Saya kan sudah bilang, kalau saya--" "saya tahu, say