"Apa yang kamu lakukan!" Sely melihat apa saja yang dilakukan oleh suaminya itu. Ia masuk ke dalam dengan terengah. "Apa yang telah kamu lakukan pada ayah?' tanya Sely lagi. Dia memegang nadinya mertuanya itu, dan ternyata masih hidup. "Aku hanya membuatnya pingsan saja." Sely menghela napas lega. Ia tidak mau kalau suaminya menjadi seorang anak durhaka yang menghabisi ayahnya sendiri demi harta dan kedudukan. "Kenapa kamu lakukan ini, mas? apa sebenarnya yang sedang kamu pikirkan?" "Aku akan menarik apa yang sudah ayah keluarkan. Itu adalah milik ku. Aku enggak mau semuanya menjadi sia sia. Aku telah berkorban banyak untuk semuanya. Tapi kenapa aku enggak mendapatkan apa apa?" Dia lah yang berjuang dari awal. Bagaimana bisa ia harus melepaskan semuanya begitu saja. "Aku lelah