Di Jakarta, Santi benar-benar sangat sibuk. Bahkan untuk sekadar bertanya tentang putrinya saja tidak sempat. "Kapan semua ini akan berakhir, Frans?!" keluh wanita itu. "Berlebihan sekali kamu. Baru begini saja sudah mengeluh," balas Frans. "Aku lelah, Frans. Capek! Kamu tahu, aku sampai tidak sempat menanyakan putriku. Semalam, begitu sampai rumah, aku langsung tidur. Kamu juga, aku sudah bilang berulang kali agar kita cepat pulang, malah pura-pura tidak dengar!" "Hei, mana mungkin di saat klienku masih mau mengobrol, aku ijin pulang?! Itu tidak sopan namanya!" "Seumur hidup, baru kali ini aku jauh dari putriku. Dan gara-gara pernikahan s****n ini." Santi memijit pelipisnya yang memang benar-benar terasa sakit akibat karena terlalu banyak pikiran. "Bisa-bisanya kamu mengumpat se