Tidak bisa dicegah, Asri tetap meninggalkan rumah orang tuanya saat itu juga. Sang ayah tidak bisa berbuat apa-apa, ketika istrinya lebih memilih masuk kamar daripada mengantar putrinya sampai depan rumah. Pun dengan Yudha, ia tidak bisa menahan Asri untuk tetap tinggal. Apalagi memperbaiki hubungan antara istri dan ibu mertuanya. Sulit. Keduanya sama-sama keras. Sama-sama batu. Sebelum ke Jakarta, Yudha, Asri, dan Salsa tentu saja ke rumah Purwokerto terlebih dulu. Mereka juga belum membeli oleh-oleh untuk Ibu dan Budhe. Sesampainya di rumah Purwokerto, Asri langsung duduk di sofa ruang televisi. Memijit pelipisnya yang lumayan terasa berdenyut. Yudha yang melihatnya langsung duduk di samping sang istri. "Mau aku pijit?" tawar pria itu. Asri menggeleng. "Tidak usah. Aku tidak butu