*Habibi* Seusai Sholat Maghrib, aku menundukkan kepalaku untuk berdoa, tak trasa buliran cairan bening menetes dari pelupuk mataku. Aku benar-benar menjadi suami seutuhnya untuk Ainun, istriku tercinta. Aku bersyukur, Allah mengembalikan Ainun lagi, aku di beri kesempatan kedua oleh Ainun untuk menebus segala kesalahanku yang benar-benar fatal sekali. Dan, Allah mengabulkan semua itu. Tangisku semakin pecah, aku menangis karena aku bahagia, aku menangis karena seseorang yang aku cintai kembali lagi di pelukanku. Dia memberikan segalanya untukku tadi siang. Memberikan mahkotanya yang ia jaga hanya untuk aku suaminya. Meski masa lalunya dulu kelam, dan bingkainya sudah retak, tapi sebuah foto yang berarti masih berhasil ia jaga untuk orang yang berada di masa depannya, yaitu aku. Ainun ya