"Mas aku nggak melakukannya sumpah demi Tuhan. Aku tidak pernah berbohong mas. Kamu lebih mengenalku lebih dari siapapun. Kita sudah berteman sejak kecil bahkan sebelum kamu bertemu dengannya. Kak Arunika sendiri yang mendorongku. Perutku sekarang sakit sekali mas. Tolong bawa aku ke dokter, " jelas Syasya seraya menahan rasa sakit di perutnya. "Dia bohong mas! lihat kedua pipiku ini! dia menampar wajahku dan mengacak-acak rambutku hanya karena iri aku mendapatkan cincin pemberian mamamu! " dusta Arunika. Damar terlihat kebingungan. Apakah dia harus mempercayai Arunika ataukah Syasya. Tapi melihat wajah Arunika yang membengkak, akhirnya dia memilih untuk mempercayai Arunika istri pertamanya. Damar membantu Arunika itu untuk kembali berdiri dan mengabaikan Syasya yang sedang meringis ke