Arunika tertawa terbahak-bahak karena sudah berhasil membunuh Damar dengan menyabotase mobilnya seolah-olah suaminya itu mengalami kecelakaan. Dengan begitu semua harta milik Damar akan jatuh padanya. "Mas andai saja kamu tidak banyak tingkah mungkin sampai saat ini kamu pasti masih hidup, " gumamnya seraya menikmati teh hangatnya. Sekarang dia tinggal menunggu kabar dari pihak kepolisian bahwa suaminya meninggal karena mobilnya tenggelam di dalam dasar danau. Hari sudah semakin gelap, kantuk kini menyerangnya. Arunika tertidur pulas di atas ranjang tanpa beban sama sekali. Di luar juga tiba-tiba saja hujan deras, membuat Arunika semakin terlelap dan terbuai dalam mimpinya. Krietttt Pintu perlahan-lahan terbuka lebar, seseorang masuk ke dalam kamarnya dan berdiri tepat di depannya.