Arunika terus menggoyangkan pinggulnya seirama dengan hentakan yang diberikan Damar. Suaranya melenguh nikmat tatkala keperkasaan Damar memenuhi kewanitaannya. Damar terlihat merem melek menikmati goyangan Arunika. Namun saat matanya menatap ke sebelah kiri, Damar melihat Syasya sedang berdiri disana menyaksikan percintaan mereka berdua. Sontak Damar langsung menyingkirkan Arunika ke samping lalu cepat-cepat memakai kembali pakaiannya. Syasya berlari menaiki tangga sebelum Damar menyusulnya. Hampir saja Syasya terjatuh, beruntung Damar sudah lebih dulu menangkap tubuhnya. "Kamu ini kenapa harus lari-lari?! bagaimana kalau sesuatu terjadi pada bayiku?! kamu mau bertanggung jawab hah?! " bentak Damar emosi. Syasya melepaskan pegangan Damar dan kembali berdiri dengan mata berkaca-kaca,