Ratna memilih bungkam untuk kehamilannya yang kedua ini karena takut Raka tidak akan menerimanya sama seperti bayinya yang pernah keguguran dahulu. Namun dia tidak bisa terus diam saja, lambat laun Raka akan mengetahui kehamilannya juga. Ting nong ting nong Suara bel tiba-tiba berbunyi, Ratna yang tengah berada di ruang keluarga berjalan membuka pintu rumahnya. Saat pintu telah terbuka, dia melihat Raka sudah berdiri di depan pintu rumah dalam keadaan mabuk dan sedikit sempoyongan. "Tuan? tuan mabuk? " tanya Syasya saat mencium bau alkohol yang begitu kuat menguar dari tubuh suaminya. "Ratna? kamu cantik sekali malam ini, " Raka mulai meracau tidak jelas sambil tertawa seperti orang gila. Ratna terpaksa memapah Raka sampai ke dalam kamar mereka lalu merebahkannya di atas ranjang.