Sakha menatap Nyra dengan senyum lebar yang begitu tulus, seolah seluruh beban hidupnya terangkat hanya karena melihat wanita itu kembali. Kerinduan tampak jelas di matanya, dalam dan hangat, membuat suasana di antara mereka seperti membeku. Sementara itu, tangan Nyra justru semakin dingin. Ia ingin menariknya, ingin memberi jarak, ingin menghentikan kedekatan yang kini terasa salah, tapi ia tahu, gerakan sekecil itu saja pasti memicu tanda tanya besar di benak Sakha. Akhirnya Nyra hanya diam, membiarkan tangannya tetap berada dalam genggaman Sakha meski hatinya memberontak. Tenggorokannya terasa kering, pikirannya kacau. Di satu sisi ia tak ingin melukai Sakha, namun di sisi lain ia tak bisa membohongi diri sendiri lagi. Do you miss me? tanya Sakha lembut namun penuh tekanan emosional.

