Nyra masih belum bisa menebak apa sebenarnya maksud dari Ferrin, tetapi melihat pria itu tampak tenang dan tersenyum membuatnya sedikit lega. Ferrin turun lebih dulu, lalu membuka pintu mobil dan mengulurkan tangan sambil menatapnya lembut. Nyra menyambut uluran itu, lalu menjejakkan kaki ke pelataran rumah makan. Namun langkahnya terhenti ketika melihat seseorang berdiri tidak jauh dari mereka—Jimy. “Jimy?” pekik Nyra spontan, matanya membesar. Dia hampir yakin Ferrin membawa dirinya untuk makan berdua secara romantis, tetapi ternyata berbeda. Jimy langsung menyeringai lebar. “Kamu pasti tadi mikir bakal makan berdua romantis sama dokter Ferrin ya? Maaf nih, kayaknya kamu harus sering-sering kecewa,” ujarnya menggoda. Ferrin mendengus kecil, sedangkan Nyra memutar bola mata. “Nggak, J

