Nyra sedang memotong sayuran ketika Ferrin tiba-tiba mengambil pisau cadangan dan berdiri di sampingnya.
“Aku bantu,” katanya sambil mulai memotong bawang, meski potongannya tak serapi Nyra. Ia sesekali meliriknya dengan senyum kecil, seolah menikmati kebersamaan sederhana itu lebih dari apa pun.
Ketika Nyra mengaduk telur, Ferrin memegang mangkuknya agar stabil. Saat Nyra menyalakan kompor, Ferrin berdiri di belakangnya, meraih spatula. “Biar aku yang menggoreng,” katanya, membuat Nyra hanya bisa tersenyum melihat kesungguhannya.
Tak butuh waktu lama, sarapan pun siap. Mereka saling menatap dan tertawa kecil, merasa seperti pasangan yang sudah lama terbiasa melakukan semuanya bersama. Kebersamaan itu terasa hangat… dan sangat sulit ditukar dengan apa pun.
Masakan pun akhirnya matang,
