Eps. 93 Percayalah Padaku

1307 Kata

Mobil Ferrin berhenti tepat di depan rumah, dan ia turun dengan langkah lemas. Wajahnya murung, matanya kosong seperti tidak fokus pada apa pun. Dengan gerakan mekanis, ia mengunci mobil lalu berjalan menuju pintu rumah. Begitu masuk, ia menutup pintu perlahan dan memutarnya hingga terkunci kembali, seolah ingin menutup seluruh dunia dari dirinya. Tanpa melepas tas kerja yang masih menggantung di bahunya, Ferrin menuju ruang tamu. Ia menjatuhkan diri ke sofa dan bersandar, menenggelamkan kepala ke sandaran kursi. Rasa berat yang menekan pelipisnya makin terasa, seperti beban yang menumpuk setelah berusaha menahan kecewa sepanjang hari. Hening rumah membuat pikirannya semakin gaduh. “Kenapa harus begini…,” gumamnya lemah, memejamkan mata, berharap kelelahan itu bisa sedikit mereda. Kini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN