"Apa? Dinas ke luar kota dan kamu mau aku ikut? Kamu nggak salah?" tanya Kania dengan nada terkejut. Dia benar-benar tidak menyangka jika Edward akan memintanya untuk mendampingi pria itu selama beberapa hari.
"Memangnya kenapa? Kenapa kamu harus kaget seperti itu, Kania? Bukankah sudah sewajarnya, sekretaris mendampingi CEO saat dinas luar kota? Apa bedanya dengan di sini? Sama-sama urusan pekerjaan," jawab Edward santai, seolah apa yang dia bilang itu hal biasa.
Namun, hati Kania tetap ragu. "Kalau memang bisa ditangani sendiri, kenapa harus mengajak sekretaris ikut? Aku juga jarang ikut CEO sebelum kamu ke luar kota seperti itu," ujarnya, mencoba memahami maksud Edward. "Oh, iya, pernah sekali. Tapi hanya satu hari, sedangkan sekarang kamu bilang sampai tiga hari." Rasa keberatan mula
