Arya menghela napas dalam-dalam, mencoba merangkai kata-kata untuk membantah ucapan ibunya. Padahal hatinya tahu, semua itu memang kenyataan pahit yang sulit dihindari. "Ma, kenapa Mama bisa bicara seperti itu? Aku memang sudah berusaha ikhlas, membiarkan Kania dan Om Edward bersama. Kalau tidak, untuk apa aku setuju menikah dengan Renata?" Suaranya bergetar, berusaha meyakinkan ibunya. Elisa menatap tajam, suaranya dingin menusuk, "Oh ya? Kamu yakin benar-benar ikhlas? Tapi sayangnya, Mama bisa melihat bagaimana cara kamu menatap Kania. Bagaimana tatapan cemburu kamu saat melihat Kania dan Edward bersama. Ingat, Arya, mereka sudah menikah. Kania itu sekarang tante kamu. Kamu harus terima itu, walaupun Mama tahu ini berat untuk kamu. Jangan pernah lupa, kamu kehilangan Kania karena kesal