Sambil menikmati sarapan pagi, tawa dan canda mereka mengisi ruang kecil itu, menciptakan kehangatan yang seolah membungkus jiwa. Setiap detik terasa begitu berharga, seakan dunia hanya milik mereka berdua. Edward dan Kania saling menatap dengan harapan yang tak terucapkan — bahwa kebahagiaan ini bukan hanya sekadar awal pengantin baru, tapi api yang tidak akan pernah padam sepanjang waktu. Edward, dengan tekad yang membara, berjanji dalam hatinya untuk selalu menjadi pelindung dan pembawa kebahagiaan bagi istrinya, wanita yang telah lama menempati seluruh sudut hatinya. Sementara Kania, meski menyadari ketidaksempurnaannya, bertekad keras menjadi istri terbaik, mempersembahkan seluruh kasih dan pengabdiannya agar suaminya selalu tersenyum di sampingnya. *** Di sisi lain, Renata yang te
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari