[ Flashback On ] “Kamu itu ngapain saja semalaman sampai begadang begini, Feeya?” ujar Bu Maria menggerutu sambil tangannya sibuk mengerok punggung anak gadisnya itu. Feeya terkekeh sambil menoleh dari balik bahunya. “Ngerjain tugas, Bu, besok harus dikumpulkan!” sahutnya sambil sesekali meringis merasakan sakit dan perih dari kerokan koin di tangan Bu Maria. Bu Maria termangu, sejurus kemudian sorot matanya berubah sendu menatap belakang kepala Feeya yang ada di hadapannya. Dia merasa iba karena tahu Feeya sibuk bekerja juga untuk mencari uang tambahan setelah kuliah, sehingga dia hanya bisa mengerjakan tugas kuliahnya di malam hari sepulang kerja, yang tak jarang sampai larut malam. “Kerja boleh, Nak, tapi jangan sampai kamu sakit begini juga!” tegurnya seraya lalu memijat bahu Feey