38. Alasan Berakar dari Masa Lalu

1209 Kata

“Aah …” Kepulan uap hangat lolos dari mulut setelah lelehan teh hangat mengaliri tenggorokan. Wanita itu kembali menghirup aroma teh Jasmine yang menenangkan hingga kedua matanya terpejam. “Jadi, untuk apa kau kembali ke sini?” ucap wanita itu seraya meletakkan cangkir tehnya ke atas meja. Ia menatap Vei yang duduk di hadapan dibatasi meja dengan pose elegan. Saat ini Vei dan ibu tirinya tengah duduk di ruang santai kediaman ayahnya. Suatu kejutan, ibu tirinya yang membuka pintu untuknya. Vei mengepalkan tangan kuat di atas pangkuan di mana ia hanya bisa menundukkan kepala. Namun, beberapa saat kemudian, ia mengangkat kepala menatap lurus pada sang ibu tiri. “Aku ke sini untuk bertemu ayahku,” kata Vei tegas. Meski begitu, tengkuknya terasa tebal melihat bagaimana Sandrina menatapny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN