Astrid sangat bersemangat ketika melihat nama sang suami di layar handphone. Pikirnya, mungkin akan menawarkan mau dibawakan oleh-oleh apa. Kebetulan Astrid sedang malas makan malam hari ini dan ingin makan camilan saja. “Hallo, Mas Faris?” “Hallo Sayang. Lagi apa kamu?” Nada suara Faris yang lembut langsung mengukir senyuman di bibir Astrid. “Lagi nungguin kamu pulang, Mas. Apa sudah mau pulang dari kantor?” Terdengar Faris menghela napas dalam. Astrid langsung menegakkan punggung, keningnya mengernyit. “Ada apa, Mas?” “Sayang, maaf ya, sepertinya aku nggak pulang malam ini.” “Loh! Kenapa, Mas? Kamu lembur?” “Iya, Astrid. Aku kan pegang proyek Surabaya. Nah deadlinenya itu sudah dekat, jadi ya aku harus ngebut nih. Mana masih banyak yang harus dipersiapkan.” “Duhh emangnya anak