“Aku mau kamu, Sayang.” Faris terus mengangkat tubuh Donna lalu membaringkannya di ranjang, dengan begitu lembut dan tanpa mengalihkan pandangan dari wajah cantik Donna. Tidak dia sangka sama sekali, kecantikan Donna yang dulu hanya bisa dia kagumi saja karena Arion yang memilikinya. Kini dialah yang memiliki Donna. Maka Faris bertekad tidak akan pernah melepaskan kekasihnya ini. Apapun yang terjadi. Cup. Faris mendaratkan ciuman manis di bibir Donna. Lalu dia mengusap lembut setiap lekuk wajah cantik Donna. Terpesona dengan pahatan wajah yang menurutnya demikian sempurna. Saat ini Faris sama sekali tidak ingat akan istrinya. Bahkan wajah Astrid sedikitpun tidak terbayang di kepalanya. Semua hanya diisi oleh Donna dan Donna. “Sayang, kamu jangan kelewatan. Aku nggak bawa pengaman loh,
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari