Saat sarapan, Esther dibuat terkejut dan bahagia melihat perkembangan Orley. Dari bocah kecil pemalu dan penakut, menjadi begitu periang dan cerewet. Melakukan banyak hal sesuai dengan umurnya. Orley berseragam cantik, menenteng tas, dan mengajak Esther mengobrol. Bibirnya bercerita tentang teman baik bernama Salsa, tentang Kiara yang suka mengantuk saat menunggunya selesai kelas. Tentang guru, Tiffany, dan juga Hansen kesukaannya. Meskipun tidak mengenal nama-nama itu selain Kiara, Esther bisa menilai kalau mereka orang baik. “Orley senang main ayunan. Minggu nanti mau diajak Kak Hansen ke taman bermain. Papi bilang boleh.” “Oma boleh ikut nggak?” tanya Esther. Orley mengangguk. “Oma boleh ikut, nanti kita naik kuda-kudaan.” “Asyik.” Selama Orley sarapan dan mengobrol dengan sang nen