Emilio terpaksa mendengarkan ceramah Rony soal perusahaan saat dipaksa untuk masuk ke ruang tengah bersama Kusuma. Selesai pidato, mantan mertuanya menggandeng lengannya dengan setengah memaksa. “Emilio, kita ini keluarga. Bukan orang lain. Kenapa kamu harus bersikap kaku begitu?” “Pa, aku ingin memastikan anakku makan dengan benar,” jawab Emilio pelan. Niatnya adalah tidak ingin mengobrol dengan Kusuma dan Rony. “Heh, anakmu punya pengasuh. Biar pengasuhmu yang kerja!” Permintaan Kusuma tidak bisa ditolak, dengan enggan Emilio duduk di ruang tengah. Menyulut cerutu dan mendengarkan percakapan yang didominasi oleh Rony. Entah apa yang ingin dipamerkan laki-laki itu padanya, sama sekali tidak membuat Emilio iri atau minder. Justru sebaliknya, merasa sangat bosan. Meskipun mengelola per