Semalam Kiara tidak bisa tidur, terus terbayang pelukan dan ciuman Emilio. Perasaannya seolah melayang tak tentu arah dengan kebahagiaan menyatu dalam d**a. Ia pernah sebahagia ini, dulu saat pertama kali diterima di universitas dengan bea siswa. Rasa hangatnya sama seperti sekarang. Kiara merasa kalau hidupnya sedang berada dalam area bahagia yang tidak terkira. Ia berencana memberitahu sahabat-sahabatnya tapi nanti saja. Menunggu hingga degup jantungnya tak lagi sekeras sekarang. Tentu saja, orang pertama yang ingin diberitahunya adalah sang mama. Kiara berencana untuk berkunjung ke kosan sang mama begitu pulang kuliah. Saat keluar dari kamar dengan Orley dalam genggamannya, Emilio sudah tidak ada. Esther mengatakan kalau Emilio pergi dengan sang papa dari pagi buta. “Mereka akan mela