Saat sekolah dulu, Jihan paling malas pelajaran olahraga. Tubuhnya yang mungil tak akan pernah bisa memasukan bola basket ke keranjang. Main volly pun dia gak bisa melakukan lemparan yang benar. Lari? Lebih parah lagi, dia selalu ketinggalan. Hanya senam mungkin yang dia sukai. Gerakan kaki dan tangan yang ke kanan dan ke kiri masih bisa ia ikuti. Pernah ia dipaksa ikut renang, bisa renang tidak, yang ada dia nyaris tenggelam. Entah kenapa malam ini, Jihan bermimpi berenang bersama Diah dan Lani. Dalam mimpinya, Jihan sedang bermain di pinggir kolam. Ia menolak ketika Lani dan Diah mengajaknya ke tengah kolam. Namun, ia terkejut ketika sesosok tubuh menariknya dari dalam air. Tubuhnya tercebur dan ia tenggelam. Jihan terasa sesak dan susah bernapas. "Ahhhh!" Mata Jihan terbuka