The Day After Tomorrow 3

717 Kata

Di ruangan kerja pribadi milik Pak Andarpadi. Pria bau tanah bau pupuk kompos calon jenazah itu telah menunggu Jun dengan tatapan mata dan raut wajah yang pongah. Jun tidak peduli pada apa lagi yang akan pria itu lakukan padanya. Ia cengkram erat-erat salah satu lengan tubuhnya. Berusaha menenangkan perasaan. Mengatur nafas. Menyesuaikan kesiapan hati serta perasaan. Ia sudah nyaris kebal dengan berbagai macam siksaan lahir dan batin. Yang selalu Pak Andarpadi berikan selama ini. I'm used to it, batin Jun menguatkan hati. Dengan tatapan mata yang kuat. Bukan lagi jiwa yang sekarat. tak akan ia biarkan harinya berakhir dengan kegelapan total seperti yang sudah-sudah. Karena Pak Andarpadi sejak tadi hanya terdiam tanpa mengatakan apa pun. Itu mulai membuat Jun merasa jengah. Karena ia suda

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN