"Oh ... wow, sebentar," kata Risa seraya melepaskan cengkraman tangan Danu. Dia menatap mata pria itu. "Maaf kalau Mas Danu merasa begitu, tapi sumpah aku kasihan sama Mas." Pria itu diam, tatapannya mencari-cari kejujuran atas jawaban Risa, tetapi bagi Risa tatapan Danu seakan mengulitinya hingga membuatnya mundur satu langkah. "Lagi pula, apakah salah bagi seseorang yang merasa kasihan sama Mas Danu?" Pertanyaan Risa barusan membuat tatapan Danu meredup, melihat ke bawah tanpa arah pasti. "Enggak, 'kan?" Tidak mendapatkan respon seperti yang Risa bayangkan, perempuan itu mengangkat bahu, lalu melipat kedua tangannya. Dia menjadi penasaran, ingin memastikan bahwa apa yang dikatakan Bayu tadi salah. "Mas Danu, saya penasaran, apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Pertanyaan itu sukses

