"Lho ... Bang Fattan?" "Zahra?" "Abang lagi ngapain di sini?" "Aku memang tugas di sini, kalo kamu ngapain di sini?" "Abis ketemu sama suami." "Oh ... suami kamu dokter? Bakal jadi pasangan dokter dong ya ...." Zahra tersenyum. Fattan sama sekali tidak menduga kalau Revanlah yang dimaksud Zahra. "Mumpung ketemu, minum kopi yuk!" ajak Fattan. "Em ..." Zahra tampak berpikir. "boleh juga, tapi jangan lama-lama, ya!" "Iya, abang kan juga harus periksa pasien." Mereka akhirnya berjalan beriringan menuju kantin. Setelah memesan kopi, mereka mengobrol. Apa pun mereka bicarakan. Mem-flashback masa lalu, saat Zahra ABG bertemu dengan dokter yang mampu membuat hatinya tak menentu. Tapi itu dulu. Sampai dua bulan sebelum pernikahannya dengan Revan. Karena setelah itu, Revan mampu menggantikan