Semakin malam, semakin banyak tamu undangan yang berdatangan. Sandra mulai pegal karena harus menyambut dan menyalami mereka satu per satu, apalagi kebanyakan pada minta foto bersama. Rasanya kaki Sandra sampai kaku, tak bertenaga dan seakan ingin copot. "Kapan kelarnya si!" decak Sandra, sebal. Leon melirik sekilas pada Sandra. "Kenapa? Kau tak sabar ingin melakukan aktivitas malam pertama kita?" Mendengar sahutan Leon, seketika urat-urat di kepala Sandra menegang. Terlebih pria itu mengungkit soal malam pertama, sontak saja Sandra langsung mendesis disusul lirikan tajam pada Leon. "Kau mau mati?" Leon tersenyum miring, tak terpengaruh oleh ucapan Sandra barusan. "Astaga aku lupa, bukannya malam pertamanya sudah. Berarti habis ini bukan malam pertama, tapi malam kedua dong?" Sand