Leon terbangun ketika suara telepon menyentaknya dari mimpi indah. Dengan mata masih setengah terpejam, ia meraba-raba benda pipih yang mengeluarkan suara cukup nyaring di telinga. Tanpa melihat siapa peneleponnya, ia langsung mengangkat panggilan masuk dan mendekatkan ponsel ke telinga. "Halo." Suara serak Leon bersambut suara decakan, disusul cibiran sang penelepon. "Kau baru bangun? Dasar pemalas." " Ayam tetangga sudah sibuk cari babon, dia masih bergelung di bawah selimut tebal. Sedangkan kita sibuk dari pagi buta." Disusul suara lain yang ikut mencibir Leon. Leon mendengkus, tanpa perlu memastikan nama si penelepon di layar ponselnya. Ia sudah tahu siapa yang menelepon dan memberikan cibiran macam itu sepagi ini. Tentu saja teman-teman laknatnya, siapa lagi memang yang akan beran