Nathan berjalan membawa dua cup kopi dengan kepulan asap dan aroma nikmat yang memikat indera penciuman. Ia menghampiri Sandra yang duduk di pojokan, berkali-kali tertangkap olehnya sedang mengembuskan napas kasar. Wajah cantik yang biasa ceria, kali ini terlihat murung dan ditekuk. Nathan tidak tahu apa yang dialami Sandra saat ini, tapi yang jelas ia tahu perasaannya ikut terluka melihat wanita yang dicintainya sedang tak bahagia. "Kopi?" Suara Nathan yang khas mencuri atensi Sandra. Wanita itu sontak mendongak, matanya berkedip memandang dirinya kemudian beralih pada cup kopi yang ia sodorkan. "Katanya kopi bisa jernihin pikiran," lanjut Nathan, menunggu sampai Sandra mengambil alih cup kopi dari tangannya. Sandra menghela napas, entah yang ke berapa. Yang jelas sudah kesekian kali,