Langkah kaki Sandra begitu gontai. Menapaki jalanan menuju ke pesisir pantai. Matanya tak lepas menyisir area sekitar, di mana beberapa orang sudah memenuhi titik area pantai untuk melihat sunrise. Sandra terus berjalan, sedikit menjauh dari keramaian. Hingga kakinya memutuskan berhenti, di tepian pantai yang masih benar-benar sepi. Helaan napas kasar berkali-kali Sandra embuskan, seakan dadanya begitu sesak. Matanya memandang kosong hamparan laut luas di depan sana. Ia berdiam diri, membiarkan deburan ombak berulang kali menyapu kaki telanjangnya. Ada kepedihan yang tampak jelas di mata Sandra. Rasa sakit yang tak terlihat nyata tapi begitu menyiksa batinnya. Seolah luka menganga di dalam sana tak mampu ia obati sendiri. Sekuat apa pun, setegar apa pun dirinya, tetap saja ia kalah ket