"Kau mau pisang?" Bisikan Tezza yang tiba-tiba di telinga Xavera membuat wanita itu meloncat kaget dari tempatnya. Wajah Xavera pucat pasi, matanya terbelalak melihat kehadiran Tezza yang ia yakini sedang pergi ke perusahaan, tapi baru beberapa menit sudah kembali lagi ke apartemen tanpa Xavera sadari. "Kenapa kau begitu terkejut?" tanya Tezza bingung menaikkan alisnya penuh tanda tanya. "Ka-kamu, kamu sejak kapan di belakang aku? Bukannya kamu tadi bilangnya mau pergi? Udah ke luar, kok malah muncul lagi di sini?" Xavera balik bertanya dengan ekspresi wajah horor. Tezza melipat kedua tangan di depan d**a dan menatap Xavera dengan alis terangkat sebelah. "Sejak kau mengakhiri video call dengan sahabatmu. Apa yang kalian bicarakan?" Xavera menepuk dahi cukup kencang lalu mengembuskan n